Assalamualaikum Teman-teman jumpa lagi nih...
BTW,maaf ya penulis jarang aktif di blog ini. sedikit berbagi tulisan lagi nih, mungkin yang membutuhkan naskah drama ini bisa menjadi contohnya. sedikit bongkar-bongkar file lama dapat deh naskah ini. tugas kelas 2 SLTA dulu. Semoga bermanfaat.
sekian, teman-teman Wassalamualaikum
BTW,maaf ya penulis jarang aktif di blog ini. sedikit berbagi tulisan lagi nih, mungkin yang membutuhkan naskah drama ini bisa menjadi contohnya. sedikit bongkar-bongkar file lama dapat deh naskah ini. tugas kelas 2 SLTA dulu. Semoga bermanfaat.
Awidya kingdom
Pada zaman dahulu 2 terdapat kerajaan yang saling merebut daerah kekuasaan antara
kerajaan Awidya dan Buyatna. pada pagi hari di
kerajaan Awidya , kedua istri dan raja Alif sedang
bercerita tentang anak-anak mereka.
Ratu Tista : ya
Tuhan, anak ku sangat cantik.
Ratu Nadin : iya dia
cantik. Secantik dirimu adik.
Raja Awidya : anak
mu juga secantik dirimu(kepada ratu 1)
Ratu Tista:
(memandang cemburu)
Tiba-tiba datanglah dengan
seorang lelaki tua di depan mereka.
Pengawal 1: hey,
apa yang kamu lakukan disini? Pergi!
Lelaki tua:
(melihat-lihat bayi ratu Nadin )
Raja Awidya: jangan
menyentuh bayi ku! Berani sekali kau? Pengawal, bawa lelaki ini pergi!
Ratu Nadin:
biarakan saja dia raja.
Lelaki tua : (mengambil bayi ratu Nadin,
melihat-lihat dan mengembalikannya. Setelah itu melihat bayi ratu Tista)
Tetapi ratu kedua tidak
mengizinkannya
Ratu Tista: hay!
Apa yang kamu lakukan? Jangan sentuh putri cantik ku!(merasa jijik)
Lelaki tua: hahah...
Raja, dia antara ke dua putri mu pasti akan ada yang
menghancurkan kerajaan mu.
Raja Awidya: berani
sekali kamu? Pengawal, bawa dia pergi dari sini!
Pengawal 1 dan 2: siap baginda
(dua pengawal itu membawa orang
tua itu, tetapi lelaki tua itu tiba-tiba menghilang)
20 tahun kemudian
Di kerajaan Buyatna;
Raja Buyatna : anak
ku, kerajaan kita adalah kerajaan terkuat di negeri ini. Kamu sebagai putra
mahkota harus menghancurkan kerajaan Awidya.
Pangeran Sam :(
tertidur)
Raja Buyatna: anak
ku? Anak ku?(heran dan membalik badan)
Pengawal: maaf
raja, pangeran tertidur.
Ratu mayang: Ya
tuhan, putraku apa yang kamu lakukan? Dengarkan ayah mu!
Pengawal :
pangeran? Pangeran? Bangun pangeran!
Pangeran samsi:(terbangun)
ya bu? Apa? Ada apa?(hilang akal)
Raja Buyatna: apakah
kamu bodoh? Sekarang pergi! Berikan kerajaan Awidya kepadaku! Kau
harus mengambil pedang kuasa mereka. Agar kita bisa merebut wilayah kerajaan Awidya.
Pangeran samsi:
itu mudah bagi ku ayahanda. Aku akan melakukannya.
Sementara itu, di kerajaan Awidya kedua
ratu dan raja berkompromi tentang penerusnya.
Raja Awidya:hm..
tentang penerus ku aku akan memberikan kepercayaan kepada putri tertuaku yakni
putri wulan(anak Ratu Nadin).
Ratu Tista: tidak
bisa, putri Sari anak ku harus menjadi ratu di kerajaan ini.
Raja Awidya: ini
keputusan ku(marah) jangan ada yang menentang.
Ratu nadin: terimakasih
raja, telah memberikan kepercayaan ke putri wulan sebagai penerusmu.(dengan
lembutnya.)
Ratu Tista cemburu
dan tidak terima dengan keputusan raja, akhirnya
ia pun berencana dengan anaknya untuk membunuh putri wulan
Putri sari: apa
bu?(kaget)
Dia akan menjadi ratu? Ini tidak
bisa di biarkan.
Pelayan ratu tista: aha,
saya punya ide nyonya. Kita bunuh saja putri wulan.
Ratu Tista: itu
ide yang bagus, ayo kita lakukan malam ini juga.
Ketika putri wulan
jalan-jalan malam, rencana itupun berlangsung.
Putri wulan:
hey, ad orang disana(heran dan melihat kebelakang)
Putri sari:
meeeoonngg....
Putri wulan: oh,
hanya seekor kucing.
Ratu Tista bersama
pelayannya dan anaknya muncul dari belakang.
Ratu Tista:
hahah..(membawa pisau)
Putri wulan :(
ketakutan) apa yang ibu selir dan adik lakukan??
(Putri sari dan
pelayan mengikat tangan putri wulan)
Putri wulan:
toloong... tolong. Lepaskan!(memberontak)
Putri sari:
teriak! Ayo teriak sekuat hati mu!
Ratu Tista:(menusuk
dada putri wulan hingga meninggal)
Pelayan ratu tista: ayo
nyonya, kita bawa mayatnya!
2 Minggu kemudian, dimasa duka
akan kehilangan seorang anak . ratu nadin sedih akan hal
itu. Sementara gelar putri mahkota
diberikan kepada putri sari
Ratu nadin:(melamuni
anak nya yang telah tiada)
Pelayan ratu nadin : sabar
nyonya,!
Ratu
nadin:hahah...anak ku pergi... hahha... anak ku pergi(gila)
Pelayan ratu nadin:
tolong! Pengawal,pengawaal!! Bawa ratu.
2 Pengawal:(membawa
ratu nadya) ratuu... ratuu...
Di istana Awidya putri
sari dan pangeran sam berjalan-jalan.
Pangeran sam : aku
turut berduka cita karena kematian kakak mu.
Putri sari:
hiikss..(berpura-pura menangis)
Pangeran sam : putri,
aku ingin megatakan sesuatu.
Putri sari: apa
pangeran? Katakanlah!
Pangeran sam:
sebenarnya ku mencintaimu, , maukah engkau menikah dengan ku?
Putri sari: engkau
serius pangeran? Aku mau.(dengan tidak pikir panjang sang putri langsung menerima
tawarannya.
Pangeran sam:
tapii....
Putri sari: tapi
apa pangeran?
Pangeran sam: kau
harus memberikan pedang ayah mu kepadaku.
Putri sari: apa?
Pedang ayah ku? Itu mudah bagiku. Tapi kamu harus menikahiku.
Pada
malam harinya putri sari
mencuri pedang ayah nya ketika ayahnya sedang tidur, dan memberikan
pedang itu kepada pangeran,.
Keesokan harinya, peperangan terjadi antara
kerajaaan Awidya dan Buyatna.
Raja Buyatna: hey,
kerajaan mu akan hancur. Pedang kekuasaan mu telah berada di tangan ku.
Raja Awidya: dasar
pencuri, sampai titik darah penghabisan ku tidak akan memberikan wilayah ini
kepadamu.
Pangeran sam: raja
bodoh. Anak mulah yang telah memberikannya.
Raja Awidya: apa?
Anak ku?
Putri sari: ayah,
aku minta maaf. Ini tak seperti yang kuharapkan. Pangeran telah berjanji akan
menikahiku jika memberikan pedang itu kepadanya
ratu mayang: wanita
bodooh...!!
raja mayang:
pasukan, seraaaang!
Perang
terjadi
Akhirnya
raja Awidya dan kedua istrinya tertangkap dan di adakan eksekusi
penggal kepala di hadapan raja Buyatna.
Putri Sari:
ayaaahanda,, ibuunda..(menangis di tepi eksekusi ketika raja Awidya dan
kedua istrinya keluar dari penjara)
Raja Awidya: ank
penghianat! Jangan panggil aku ayah mu! Cuuiihh!!(meludahi)
Ratu nadin: kau
pembunuh... hahah,,,, (gila)
Ratu Tista: ku
menyesal membesarkanmu.
Putri Sari:(memegang
kaki ratu 2) ibu... maaf kan aku bu.(menangis menyesal)
Ratu mayang:
bertepuk tangan. Dramatis sekali
Raja Buyatna:
pengawal, bunuh raja A dan kedua istrinya!penggal kepla mereka.
Pengawal:( membunuh
mereka dengan 1 sabitan)rasakan ini!
Putri Sari:
tidaaakkk...(histeris) maafkan aku ayaaahh!!!
Rakyat
1: putri penghianat. Bunuh dia pangeran!
Rakyat
2: jangan biarkan dia hidup pangeran!
Pangeran Sam: rakyatku,
putri penghianat ini harus di hukum. Dia harus di penjara sepanjang hidupnya. HIDUP
RAJA BUYATNA!!
RAKYAT
DAN PENGAWAL: HIDUUUUP!!
Dan
akhirnya kerajaan Awidya runtuh dan semua daerah kerajaan Awidya di
ambil alih oleh kerajaan Buyatna.
Lelaki tua:( melewati) kalian
tidak percaya dengan kata-kataku. Dia antara 2 putri itu pasti ada yang
meruntuhkan keraan nya sendiri.
Pesan:
“JANGAN MELAKUKAN SESUATU TANPA PIKIR PANJANG"
TAMAT