Sabtu, 29 Desember 2018

DRAMA Kerajaan

Assalamualaikum Teman-teman jumpa lagi nih... 
BTW,maaf ya penulis jarang aktif di blog ini. sedikit berbagi tulisan lagi nih, mungkin yang membutuhkan naskah drama ini bisa menjadi contohnya. sedikit bongkar-bongkar file lama dapat deh naskah ini. tugas kelas 2 SLTA dulu. Semoga bermanfaat.


Awidya kingdom
Pada zaman dahulu 2 terdapat  kerajaan yang saling merebut daerah kekuasaan antara kerajaan  Awidya dan Buyatna.  pada pagi hari di kerajaan Awidya ,  kedua istri dan raja Alif sedang bercerita tentang anak­­-anak mereka.

Ratu Tista : ya Tuhan, anak ku sangat cantik.
Ratu  Nadin : iya dia cantik. Secantik dirimu adik.
Raja Awidya : anak mu juga secantik dirimu(kepada ratu 1)
Ratu Tista: (memandang cemburu)

Tiba-tiba datanglah dengan seorang lelaki tua di depan mereka.

Pengawal 1: hey, apa yang kamu lakukan disini? Pergi!
Lelaki tua: (melihat-lihat bayi ratu Nadin )
Raja Awidya: jangan menyentuh bayi ku! Berani sekali kau? Pengawal, bawa lelaki ini pergi!
Ratu Nadin: biarakan saja dia raja.
Lelaki tua  : (mengambil bayi ratu Nadin, melihat-lihat dan mengembalikannya. Setelah itu melihat bayi ratu Tista)

Tetapi ratu kedua tidak mengizinkannya

Ratu Tista: hay! Apa yang kamu lakukan? Jangan sentuh putri cantik ku!(merasa jijik)
Lelaki tua: hahah... Raja, dia antara ke dua putri mu pasti akan ada yang menghancurkan kerajaan mu.
Raja Awidya: berani sekali kamu? Pengawal, bawa dia pergi dari sini!
Pengawal   1 dan 2: siap baginda 
(dua pengawal itu membawa orang tua itu, tetapi lelaki tua itu tiba-tiba menghilang)

20 tahun kemudian
Di kerajaan Buyatna;

Raja Buyatna : anak ku, kerajaan kita adalah kerajaan terkuat di negeri ini. Kamu sebagai putra mahkota harus menghancurkan kerajaan Awidya.
Pangeran Sam :( tertidur)
Raja Buyatna: anak ku? Anak ku?(heran dan membalik badan)
Pengawal: maaf raja, pangeran tertidur.                           
Ratu mayang: Ya tuhan, putraku apa yang kamu lakukan? Dengarkan ayah mu!
Pengawal : pangeran? Pangeran? Bangun pangeran!
Pangeran samsi:(terbangun) ya bu? Apa? Ada apa?(hilang akal)
Raja Buyatna: apakah kamu bodoh? Sekarang pergi! Berikan kerajaan Awidya kepadaku! Kau harus mengambil pedang kuasa mereka. Agar kita bisa merebut wilayah kerajaan Awidya.
Pangeran samsi: itu mudah bagi ku ayahanda. Aku akan melakukannya.

Sementara itu, di kerajaan Awidya kedua ratu dan raja berkompromi tentang penerusnya.

Raja Awidya:hm.. tentang penerus ku aku akan memberikan kepercayaan kepada putri tertuaku yakni putri wulan(anak Ratu Nadin).
Ratu Tista: tidak bisa, putri Sari anak ku harus menjadi ratu di kerajaan ini.
Raja Awidya: ini keputusan ku(marah) jangan ada yang menentang.
Ratu  nadin: terimakasih raja, telah memberikan kepercayaan ke putri wulan sebagai penerusmu.(dengan lembutnya.)

Ratu Tista cemburu dan tidak terima dengan keputusan raja, akhirnya ia pun berencana dengan anaknya untuk membunuh putri wulan

Putri sari: apa bu?(kaget)
Dia akan menjadi ratu? Ini tidak bisa di biarkan.
Pelayan ratu tista: aha, saya punya ide nyonya. Kita bunuh saja putri wulan.
Ratu Tista: itu ide yang bagus, ayo kita lakukan malam ini juga.

Ketika putri wulan jalan-jalan malam, rencana itupun berlangsung.

Putri wulan: hey, ad orang disana(heran dan melihat kebelakang)
Putri sari: meeeoonngg....
Putri wulan: oh, hanya seekor kucing.

Ratu Tista bersama pelayannya dan anaknya muncul dari belakang.

Ratu Tista: hahah..(membawa pisau)
Putri wulan :( ketakutan) apa yang ibu selir dan adik lakukan??
(Putri sari dan pelayan mengikat tangan putri wulan)
Putri wulan: toloong... tolong. Lepaskan!(memberontak)
Putri sari: teriak! Ayo teriak sekuat hati mu!
Ratu Tista:(menusuk dada putri wulan hingga meninggal)
Pelayan ratu tista: ayo nyonya, kita bawa mayatnya!

2 Minggu kemudian, dimasa duka akan kehilangan seorang anak . ratu nadin sedih akan hal itu. Sementara gelar putri mahkota diberikan kepada putri sari

Ratu nadin:(melamuni anak nya yang telah tiada)
Pelayan ratu nadin : sabar nyonya,!
Ratu nadin:hahah...anak ku pergi... hahha... anak ku pergi(gila)
Pelayan ratu nadin: tolong! Pengawal,pengawaal!! Bawa ratu.
2 Pengawal:(membawa ratu nadya) ratuu... ratuu...

Di istana Awidya putri sari dan pangeran sam berjalan-jalan.

Pangeran sam : aku turut berduka cita karena kematian kakak mu.
Putri sari: hiikss..(berpura-pura menangis)
Pangeran sam : putri, aku ingin megatakan sesuatu.
Putri sari: apa pangeran? Katakanlah!
Pangeran sam: sebenarnya ku mencintaimu, , maukah engkau menikah dengan ku?
Putri sari: engkau serius pangeran? Aku mau.(dengan tidak pikir panjang sang putri langsung menerima tawarannya.
Pangeran sam: tapii....
Putri sari: tapi apa pangeran?
Pangeran sam: kau harus memberikan pedang ayah mu kepadaku.
Putri sari: apa? Pedang ayah ku? Itu mudah bagiku. Tapi kamu harus menikahiku.

Pada malam harinya putri sari  mencuri pedang ayah nya ketika ayahnya sedang tidur, dan memberikan pedang itu kepada pangeran,.
 Keesokan harinya, peperangan terjadi antara kerajaaan Awidya dan Buyatna.

Raja Buyatna: hey, kerajaan mu akan hancur. Pedang kekuasaan mu telah berada di tangan ku.
Raja Awidya: dasar pencuri, sampai titik darah penghabisan ku tidak akan memberikan wilayah ini kepadamu.
Pangeran sam: raja bodoh. Anak mulah yang telah memberikannya.
Raja Awidya: apa? Anak ku?
Putri sari: ayah, aku minta maaf. Ini tak seperti yang kuharapkan. Pangeran telah berjanji akan menikahiku jika memberikan pedang itu kepadanya
ratu mayang: wanita bodooh...!!
raja mayang: pasukan, seraaaang!

Perang terjadi

Akhirnya raja Awidya dan kedua istrinya tertangkap dan di adakan eksekusi penggal kepala di hadapan raja Buyatna.

Putri Sari: ayaaahanda,, ibuunda..(menangis di tepi eksekusi ketika raja Awidya dan kedua istrinya keluar dari penjara)
Raja Awidya: ank penghianat! Jangan panggil aku ayah mu! Cuuiihh!!(meludahi)
Ratu nadin: kau pembunuh... hahah,,,, (gila)
Ratu Tista: ku menyesal membesarkanmu.
Putri Sari:(memegang kaki ratu 2) ibu... maaf kan aku bu.(menangis menyesal)

Ratu mayang: bertepuk tangan. Dramatis sekali
Raja Buyatna: pengawal, bunuh raja A dan kedua istrinya!penggal kepla mereka.
Pengawal:( membunuh mereka dengan 1 sabitan)rasakan ini!
Putri Sari: tidaaakkk...(histeris) maafkan aku ayaaahh!!!
Rakyat 1: putri penghianat. Bunuh dia pangeran!
Rakyat 2: jangan biarkan dia hidup pangeran!
 Pangeran Sam: rakyatku, putri penghianat ini harus di hukum. Dia harus di penjara sepanjang hidupnya. HIDUP RAJA BUYATNA!!

RAKYAT DAN PENGAWAL: HIDUUUUP!!                      
Dan akhirnya kerajaan Awidya runtuh dan semua daerah kerajaan Awidya di ambil alih oleh kerajaan Buyatna.

               Lelaki tua:( melewati) kalian tidak percaya dengan kata-kataku. Dia antara 2 putri itu pasti ada yang meruntuhkan keraan nya sendiri.


Pesan: “JANGAN MELAKUKAN SESUATU TANPA PIKIR PANJANG"

                                  TAMAT

sekian, teman-teman Wassalamualaikum